Kebiasaan Diet Yang Mengandung Resiko Pembentukan Batu Empedu


Pewarta Global - Hampir setiap orang memiliki keinginan agar lemak ditubuhnya dapat dikurangi, apalagi bagi orang penderita kegemukan. Langkah diet yang dilakukan mungkin tidak semuanya salah, mungkin juga tidak benar. Program diet yang tidak salah berisiko menimbulkan penyakit baru.

Perlu diperhatikan, lemak dalam tubuh tidak dapat dihilangkan secara total, lemak hanya bisa dikurangi jumlahnya dan ditekan agar tidak melebih batas wajar. Saat asupan lemak dalam tubuh seseorang tidak terpenuhi, besar kemungkinan pembentukan batu di kandung empedu terjadi.

Pada umumnya, batu empedu dapat terbentuk karena memang disebabkan oleh kolesterol. Lemak yang kita makan sebenarnya memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh, salah satunya adalah komponen penyusun cairan empedu yang berperan dalam pencernaan lemak.

Kolesterol memiliki peran dalam memcah lemak kemudian mengeluarkannya ke usus dua belas jari. Selanjutnya lemak tadi direabsorbsi dan kemudian disimpan dalam kandung empedu untuk digunakan kembali saat dibutuhkan.

Bila tidak ada lemak yang masuk ke pencernaan, kolesterol akan tetap disimpan dalam kandung kemih, kata dokter bedah digestif, Dr Arief Setiawan, SpB(K)BD.

"Saat kita makan makanan berlemak, saluran empedu akan terbuka. Bila tidak ada lemak, cairan empedu akan naik lagi ke empedu dan dipekatkan, rata-rata hingga 50 kali lipat. Bila kandung empedu terlalu lama tidak mengeluarkan cairannya, ini bisa mengeras dan menjadi batu empedu," kata dokter dari RSU Bunda Jakarta, dalam seminar media berjudul "Solusi Jitu Gangguan Sistem Empedu", di Jakarta, Jumat, 8 Mei 2015.

Bila akibat diet seseorang berhasil menurunkan berat badan secara ekstrim, tetapi kemudian berat bertambah lagi (efek yo-yo), maka peluang mendapatkan batu empedu juga dapat meningkat. "Lemak tidak seharusnya dihindari karena lemak dapat mempercepat pengosongan kandung empedu. Dengan demikian kemungkinan pembentukan batu empedu dapat dicegah. Lemak sebaiknya dikurangi, bukan dihindari," kata Dr Arief, mengingatkan. dikutip dari okezone

Comments